Malam kian larut, hanya suara jangkrik dan katak semakin riuh bernyanyi di heningnya malam. Elo belum juga tidur, dia masih duduk-duduk di halaman depan rumah bersama kakeknya. Malam ini Elo berniat menginap di rumah kakeknya yang tinggal di desa dan kebetulan ini libur sekolah.
“Elo, kenapa belum tidur, cepat masuk kamar sana untuk tidur, sekarang sudah malam!” perintah kakek kepada Elo.
“Kakek kenapa juga belum tidur?” tanya Elo kepada kakeknya.
“Hmm…Kakek belum mengantuk, kakek biasa menikmati indahnya malam,” kata kakek.
“Aku juga belum mengantuk Kakek! Aku juga mau melihat pemandangan malam hari, di sini sangat indah sekali, ada bulan, bintang, dan sedikit awan, udara sejuk, suara jangkrik dan katak bersahutan bernyanyi. Elo tidak pernah menikmatinya di kota Kek. Disana langit tertutup gedung-gedung tinggi, banyak cerobong-cerobong asap membuat udara tidak sehat dan suara bising kendaraan”, kata Elo menjelaskan panjang lebar.
“Benar Elo, disini kita bisa melihat alam ciptaan Tuhan dengan tenang, bisa menikmati, malam yang indah, lihatlah ada banyak kunang-kunang yang di atas tanaman padi itu!” kata kakek sambil menunjuk ke beberapa kunang-kunang yang sedang beterbangan.
“Seperti bintang di langit itu ya Kek! Berkelip-kelip apalagi sekarang lagi bulan purnama, bulan berbentuk bundar sempurna indah sekali”, kata Elo meneruskan kata-kata Kakeknya dengan penuh kekaguman.
“Selain itu Elo… tahukan apalagi ciptaan Tuhan di alam semesta ini?” tanya Kakek kepada Elo.
“Ada matahari, bumi, planet-planet dan banyak lagi Kek”, Jawab Elo.
“Bagus Elo sudah mengerti, kata Kakek bangga.
“Setelah malam hari berakhir nanti di ufuk timur akan terbitlah matahari dan itu adalah pemandangan yang sangat menakjubkan,” lanjut kakek.
“Karena sudah sangat malam, ayo kita masuk ke dalam dan tidur, besok kita lanjutkan lagi”, pinta kakek sambil mengajak Elo beranjak dan masuk ke dalam rumah untuk tidur.
Begitulah malam terjadi, dengan gelapnya malam menambah lelapnya tidur bagi orang-orang yang lelah raganya, dan berharap esok pagi segar kembali untuk melakukan aktivitasnya.
Seperti malam dengan sinar bulannya, dan pagi hari dengan cerahnya sinar matahari disitulah hari berganti.
“Dari gelap terbitlah terang”.
Cerita Benni Susilowati
ilustrasi gambar animasi pngwing