Kisah si Malas dan si Rajin Di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah dua orang putri raja yang bernama Putri Riri dan putri Rara. Keduanya memiliki sifat yang sangat berbeda. Putri Riri adalah putri yang Rajin, walaupun hidup dalam Lingkungan kerajaan, putri RiRi sangat mandiri, tidak bergantung pada pelayan istana. Berbeda dengan putri Rara, Dia sangat malas dan manja. “Pelayan! siapkan makanan yang enak. Rapikan tempat tidurku, aku ingin mandi siapkan air hangat dan handuk juga pakaian yang mewah! kata Putri Rara kepada pelayan -pelayan istana saat putri Rara membutuhkan sesuatu.
Seiring berjalannya waktu, Raja dan Ratu semakin tua sedangkan sikap putri Riri dan Rara masih tetap bertolak belakang. Hingga pada suatu hari Raja dan Ratu meninggal dunia karena sudah tua dan sakit. Istana sudah tidak lagi sama, keuangan istana mulai bangkrut karena kehilangan para pemimpinnya. Putri Riri dan Putri Rara harus berusaha untuk bertahan hidup.
Dalam situasi ini menjadi situasi yang berat untuk putri RiRi dan Rara. Putri Rara sangat marah. dulu segala sesuatu selalu disajikan oleh para pelayan istana. Putri Rara tidak mau bekerja karena dia sangat malas. Putri Rara hidup mengandalkan emas- emas miliknya yang semakin hari semakin sedikit karena habis untuk biaya hidup putri Rara.
Sementara itu disisi lain, Putri Riri yang rajin memutuskan untuk bekerja sebagai penggembala sapi di peternakan. Putri Riri selalu bangun pagi-pagi mengurus sapi- sapi di kandang, membersihkan kandang, memerah susu. mencari rumput segar. Karena Rajin dan pekerjaanya cepat, pemilik peternakan sangat menyukai putri Riri. Putri Riri di angkat menjadi anak seorang peternak sapi dan hidup berkecukupan. Putri Riri menerima hasil dari kerja kerasnya dan sifatnya yang rajin, saat masih hidup dalam istana ataupun hidup menjadi orang biasa Putri Riri terbiasa hidup mandiri. Sedangkan saudarinya yaitu Putri Rara yang pemalas harus hidup menjadi pengemis di jalanan karena Putri Rara malas bekerja.
Kesimpulannya: Anak-anak harus membiasakan diri untuk mandiri, rajin membantu orang tua, tidak malas, selalu rajin belajar agar tidak bernasib seperti putri Rara.
Cerita Yedanka Kinanti Ramadhani dan Bunda
Ilustrasi gambar https://www.kibrispdr.org/